Assalamu'alaikum wr.wb.
Ikhwan walakhwat fillah. Senang bisa menulis lagi berbagi dengan teman-teman semua di Qurrata Aini Puisi. Sekilas tentang puisi yang baru-baru ini saya buat dan luncurkan adalah kisah nyata yang pernah saya alami sendiri, dengan lika likunya perjalanan hidup Alhamdulillah 22 puisi karya terbaik ini bisa langsung dibaca oleh teman-teman semua khususnya para pecinta puisi dimanapun dan kapanpun berada. minta doanya juga mudah-mudahan karya-karya terbaik lainnya bisa dirilis secepat mungkin. Selamat membaca!!! :-)
1
Tangisan Melodi
Karya : Yulia N. Fadilah
Sebuah
harapan mengisi alur hidupku
Hati
membeku saat pintu luka terbuka
Di
semenanjung sana mengelirukan cinta
Terbentur
membaur jeruji sesaat
Tatapan tajam penuh
harmoni
Andai aku disana jua
Takdir kuatkanku
menggelora dalam jiwa
Sajak tak bertuah
menolongku
Bukan
aku mengeliru
Menangis
terjebak alunan sesaat
Melodi
ku merindukanmu
Dekap
aku menghangatkanmu
Perlahan mengesahkan pecahnya malam
Singgahi dalam keteraturan kekekalan
Mendalami hanyutnya kendala sesaat
Sunyi aku mengerti bahasa jiwa untuk kemana
Perlahan mengesahkan pecahnya malam
Singgahi dalam keteraturan kekekalan
Mendalami hanyutnya kendala sesaat
Sunyi aku mengerti bahasa jiwa untuk kemana
Ciamis, 24 Desember 2014
2
Tuhan Ku Merindukanmu
Karya : Yulia N. Fadilah
Geraian
aku menengadahkan hati
Menjelajahi
cakrawala terpampang seketika
Kenangan
aku merindu sosokmu
Pernah
aku menyiratkan dalam secercah suci
Malam jangan pernah
menggeram
Memupuk hangatnya kasih
terbelenggu saat hujan
Oh. Aku tahu celah beragam rasa
putih
Aku tahu sinar genggam harum
semerbak
Salahkah
aku tenggelam dalam upuk kasihmu
Langkahku
sedia menutup mata yang menerka
Mentari
tinggalkan aku sendiri
Tegarku
sembuhkan hembusan nafasku
Ciamis, 24 Desember 2014
3
Dia Yang Kupanggil "Kakak"
Karya : Yulia N. Fadilah
Aku
khususkan untuk dia yang jauh disana
Aku
merindukan hadir di tengah senyumku
Salammu
tegarkan kencana kedamaian
Lelah
terbentur menuak bahagia
Disaat duka menghampiri
jiwa
Menengahi kepayahan hati
Walau sempat aku terluka
menggigil retak
Sadar aku akui dirimu
kesempurnaan
Senyumanmu
masih aku rekatkan
Kasihmu
masih aku genggam
Walau
sekarang entah dimana hadirmu
Ingatkah
engkau pada adik manjamu
Menghilang adalah
ceritamu sekarang
Menunggu sepucuk surat
kerinduan adalah aku
Tak ada makna namun aku
mengharapkan
Kakakku pangeranku aku
merindumu
Ciamis,
24 Desember 2014
4
Kelabu Sendu
Karya : Yulia N. Fadilah
Jemari
mengikat hati mengaduh
Terik
menghampiri mengoyah kelana
Helaian
putih nan anggun menakjubkan
Sebentar
lagi menunggu sepi
Menunggu ucap janji
melekat seutuhnya
Membelenggu hasrat tak
sampai
Sandar puteri membelok
rintih
Segan memancarkan derai
abadi
Intan
kesunyian mendekap bahteranya
Menelan
serumpun kecemasan
Enggan
menengok suci permatamu
Siap
sedia memicu jua semangatmu
Tokoh menggejolak
beruntun menerjang
Menjangkau genting
samudera kunci keemasan
Nada-nada yang indah itu
Janganlah cepat musnah
Ciamis, 30 Desember 2014
5
Langkah Kekuatan
Karya : Yulia N. Fadilah
Aku
menggapainya
Saat
matahari terbit tak meneteskan
Embun
kepastian diatas kebenaran
Lalu
aku menengok arah kalbuku
Dan itu
Menekan aku dibuai
kerinduan
Saat pengharapan
terkendali awan
Mengejar embun
menyenangkan
Lalu aku mencoba melihat
Dan itu
Menakutkan saat aku diperkenalkan
Dengan arti kasih dan cintanya
Merenggut kemurniaan rasa
Lalu aku terbawa shimponi menyejukan cinta
Dan itu
Menyakitkan saat
kau berusaha memusnahkan
Perisai hati ini
terrenggut sepatah keabadian belaka
Menyusupi alunan
hembusan buaian palsumu
Lalu aku
menggelora dengan syair pilu penyesalan
Dan itu. Aku
Ciamis,
30 Desember 2014
6
Jemput
Aku Disana
Karya
: Yulia N. Fadilah
Sejalan
dengan dedaunan di siang hari
Seketika
terik terkalahkan dengan senyuman manis
Di
bawah bahu sang pangeran mengelilingi dunia
Entah
apa logika bersinarmu terhadapku
Lindungi aku disana
Aku mengelilingi bintang
kejora
Menuntunku untuk
menunjuknya
Aku menyanyi merdu
memusnahkan semua keluh kesah
Menginjak
lagi saat semua telah pergi
Bergegas
meninggalkan mimpi ketenangan
Tertumpu
pada jurang mengenang rindu
Menopang
semua ketidakpastian
Jemput aku disana kala
menenangkan
Pandang aku menakjubkan
jika itu perlu
Jemput aku disana di
tempat aku pertama mengukir karya
Sampaikan aku pada
kesepadanan bila waktu telah tiba
Ciamis, 15 April, 2015
7
Geraian Cerita
Karya : Yulia N. Fadilah
Sesaat
memang menghilang
Menapaki
resah yang mengetuk
Ketika
aku bergelut dalam kefanaan
Aku
tertusuk oleh memori yang tajam
Sepihak memang sedikit
termenung
Namun hiasan yang
bergejolak menuai singgahan terindah
Jeruji, itu
memuaskan namun mengelamkan
Nafas itu memusnahkan
semua kesetaraan
Getaran
geraian itu terasa indah
Mengingkarinya
adalah kebanggan terbesar
Namun
itu adalah penerjemah belaka
Terdengar
miris karena mampu merasakan
Aku ingin sekali
melangkah
Aku ingin sekali menerjang
Diam jika menusuk
Rasakan jika mampu
Ciamis, 15 April, 2015
8
Senyum kan Ku Tantang
Karya : Yulia N. Fadilah
Terbaik
oleh si kanan
Akan ku
pernalkan dengan bijak sungguh
Dengan sehelai sutera penuh dengan taburan
emas
Melawan
sosok abnormal
Jauh dalam hati aku tersenyum
geli
Simpati masih aku simpan
rapat-rapat
Untaian hasrat kupenuhi ragam
senyuman
Yakin itu adalah goresan pesan emas
Berjalan
penuh cita genggam harmoni
Serpihan
kertas putih oh penuh dengan keajaiban
Lihat
aku pada air setetes
Singgahinya
ketika aku meyakinkan
Berjalanlah jiwaku
sayang
Yang hanya pantas
dipanggil sayang
Terindah untuk separuh
nafasku
Adalah aku sang pemilik
cita-cita tertinggi dimanapun kau berada JJJ
Ciamis, 15 April, 2015
9
Kesan di Tangan
Karya : Yulia N. Fadilah
Dalam
ketidakmampuan canggung untuk lihai
Sepenanggungan
hanya terlihat sepele
Jangan
mendemikan ketidakpastian
Izinkan
dan ridloi aku untuk itu
Tak pernah salah
mengungkit hasrat
Begitu dengan lukisan
sang pelangi
Terkesan pilu namun
hanya ada di tangan
Memikirkannya adalah
daya juang memuaskan
Ceritanya
menuai konflik kelemahan
Setelah
meniadakan hakikat kekuatan
Bermunculan
saat orang tak mampu berkata
Mengecam
selayaknya bergulir deras
Tunggu dia sang
pemberani
Perangai di tangan penuh
dengan kesan
Moral tanpa batas
berhenti untuk sesaat
Lebih dari tanah
mengelupas
Ciamis, 15 April, 2015
10
Jangan Menghilang
Karya : Yulia N. Fadilah
Koreksi
aku untuk kesekian kalinya
Bertaburan
penuh makna tak sungguhan
Kelam
aku menepatinya
Pandawa
menyingsingkan fajar
Aku hanya terpeleset
pada keraguan
Namun kefatalan hadir
dengan lamanya
Bahgia hadirlah disini
Jangan menghilang
semampu aku berpijak
Banyak
kalangan menantimu
Riang
rasanya setiap detik penuh dengan berkat
Rahasia
itu sampai kapanpun takan pernah terungkap
Komitmen
terindah menggulingkan kesendaan
Damai terlahir terjaga
Untuk menghapus seluruh
pilu
Pegang erat-erat simponi itu
Kan ku getarkan dunia
Ciamis, 15 April, 2015
11
Kelam yang Berdering
Karya : Yulia N. Fadilah
Sempat
mengukir jejak
Saat
hari masih mengelupas
Tanpa
menghantarkan denyut kencang
Membaurkan
sinar kesenyapan
Aku tertidur saat jiwa
tergores
Menutup semua kemampuan
hidup
Berteman bagai hujan di
tengah terik
Menjalin batas dalam
saluran kepenatan
Dengarlah
aku di upuk timur sana
Menghemparkan
kelana-kelana busuk
Jeruji
disana memberikan tanda keterlambatan
Pada
bunga terakhir disaat aku bersimpuh
Ciamis, 02 Mei 2015
12
Bintang Tunggu Aku Berlari
Karya : Yulia N. Fadilah
Marak
bertaburan bintang di singgana
Peluang
aku menginjakan kaki
Mengalahkan
kegudahan melumpuhkan keresahan
Menghampiri
bantuan jiwa hanya untuk menggenggamu
Izinkan aku berlari di
sela keheningan
Pasrahkan ketika semua
berpihak pada waktu
Namun camkan ketika
kebahagian adalah hakikat
Sandaran tak mampu
melampaui
Perlahan
akan ku genggam
Saksikan
pada kemeriahan orang bertopeng
Membangkitkan
gelora kasih
Penerapan
hanya hal belaka yang pernah singgah
Saat ini adalah dramaku
dan pena
Tak pernah terpisah
sampai gemerlipan mendekap
Kenali aku sampai kau
tersenyum
Menakjubkan sang pemimpi
Ciamis, 02 Mei 2015
13
Pelangi Ku Merindukanmu
Karya : Yulia N. Fadilah
Menusuk
jauh saat bermain peran
Termenung
kejauhan pandai melangkah
Jejak
angannya adalah kenyamanan
Singgah
sejenak terpaut kontras
Hidup kelihaian jejaka
Nestapa menghilang di
keheningan
Kilauan raga menerka
kendala sejenak
Bergerak karena separuh
angan kelelahan
Masa
emas penuh keelokan cerita
Pandang
rapat aku menerjang
Sejauh
cita menggapai cinta pada pelabuhan hasrat
Tangkap
pelangi dilereng keramaian
Aku rindu dendangan
merdu
Jarak hembusan nafas
beralaskan kasih
Setiap tantangan luhur
menuai hening
Miliku aku pelangi
disaat ini sampai terpukau
Ciamis, 07 Mei 2015
14
Selimut Sang Jejaka
Karya : Yulia N. Fadilah
Termenung
dalam sudut rindu
Mengupas
rentang alunan sendu
Kala
hampir seketika mendekat
Dibuai
kelana meregup keselarasan
Inilah si merah
kegelapan
Tikungan menyertai
denyut parade
Sembuhkan luka setiap
angan jejaknya
Pembuka ledakan harmoni
Penghujung
menapaki kilauan menjuru
Sebutir
kepekaan sadarkan hati kejauhan
Keras
mendengkur fakta sesaat
Aku
terkejut kala kelam mendekat
Singsingkan cermin
hentakan
Kelemahan bukan sumber
masalah
Hati rapuhkan sesat
Langkah janjikan jiwa
Ciamis, 09 Mei 2015
15
Kuatkan Aku Menempuhnya
Karya : Yulia N. Fadilah
Seringkali
meletakan hati
Terpaut
jiwa menghantui sepi
Lupakan
saja semua angan sedih
Sambut
cita terdengar mempesona
Inilah kisah sang prabu
Di tengah ombak
menerjang
Jiwanya hangat sentuhan
kasih tuhan
Dalam dinamika
segelintir diam
Aku
menempuhnya membalut satu cerita
Ketegaran
hamba dinaungan kelopak bunga
Nafsu
menyelimuti getirnya pagi
Menerawang
seluruh jagat oh apa yang terjadi
Mimpi. Berawal dari
mimpi
Aku bisa berdiri
Cerita bukan sekedar
cerita
Aku duduk di singgasana
raja
Ciamis, 09 Mei 2015
16
Perangkap Kencana
Karya : Yulia N. Fadilah
Serbuk-serbuk
hitam membentang
Terik
bersenandung terpejat
Panas
sorotan dengan telapak searah tenang
Lirih
saat mendengar pujian
Beriak tanda aku akan
melepas jenuh
Diam tanda aku sepatah
rasa jenjang
Jika mentari tak pernah
sampai kepadaku
Rasakan badai hampiri
sepanjang pagar untaian
Leluasa
menerkam selubung haru
Ketentraman
itu yang aku peruntukan
Sesaat
menguji kesabaran belaka
Semegahnya
aku merintih tanpa kesah dalam do’a
Ciamis.03 Juli 2015
17
Perisai Cakrawala
Karya : Yulia N. Fadilah
Bantu
aku menemukan ketegaran
Pada
langkah energik aku bersimpuh
Tuhanku
yang esa memutuskan hak
Dalam
kelam berdiri aku menunduk
Kukejar secercas harapan
cakrawala
Membentang jauh tersirat
di belahan ubun masa
Iringi dari kejauhan si
gagah pembela tanpa hasrat
Kutunggu sampai kudapat
deraian hangat kutinggalkan
Firasatku
menyatakan aku menengahi perantara
Jangan
mengira ketidakpastian akan datang
faktta
Aku
mendengar aku merasa sedikit cerita hati
Sampai
kapan aku mengerti
Ciamis, 03 Juli 2015
18
Firasatku
Karya : Yulia N. Fadilah
Dulu
aku mengelak karena ku tahu kamu
Memendam
sedikit bayangannya tak bisa memudar
Aku
mencoba menanam seribu tawa
Karena
dibalik cerita akulah pemerannya utamanya
Setiap hembusan nafas
yang berarti
Selalu aku luangkan
mengingat nasihat hatimu
Walau ku tahu itu
sungguh tak bermutu
Injakkan aku pada titik
kesempurnaan hatimu
Sungguh
aku tak mengerti L
Sungguh
ku tak bisa memahami L
Terdalam
aku merintih konflik batinku
Sengketa
hidupku hanya denganmu
Di arena cerita yang kau
bekukan
Ternyata hukum menusuk
lidah masih berlaku
Kau pergi tinggalkanku
Kau sampakan seluruh
penghayatanku
Ku tahu
cinta itu sacral
Bak
embun menebar senyum
Menyebar
dalam jiwa yang pernah hangus
Disini
aku menginginkanmu
Bantu aku tuk
melumpuhkan jeruji tentang nafasmu
Ku tahu ku tak bisa
bernafas tanpamu
Firasatku mengatakan kau
adalah penipu hatiku
Tak sedikitku
membenarkannya karena ku tahu engkau belahan jiwaku
Sekarang
ku mencoba mengerti
Memahami
setiap jalan ceritamu
Ku
biarkan
Karena
separuh jiwaku bukanlah untukmu
Ciamis, 03 Juli 2015
19
Tak Pernah Paham
Karya : Yulia N. Fadialh
Sekilas
aku tahu apa arti celah
Aku
hampir paham apa itu sakit
Bahkan
aku hampir resah membedakan apa itu tangis dan canda
Cenderung
aku mengeluh walau itu pahit dan buruk
Terbesit aku dilempari
koin emas dalam genggamannya
Terpukul sakit
menggandeng dia yang menawan sesaat
Apa alurnya, apa
alasannya
Cepat kumenghapus luka
walau deraian air mata tak pernah padam
Aku tak
pernah paham apa itu rasa
Aku tak
pernah paham apa itu sayang
Aku tak
pernah paham apa itu kasih
Satu
yang sangat aku pahami firasat.
Sejauh mana kamu cerdik
dalam berbohong
Sejauh itu pun aku
mengukur senyumku
Sejauh restu karena ku
tahu aku tak mampu
Terima senyumku salamkan
padanya yang memiliki hatimu sekarang
Sampaikan
bahwa aku tak pernah paham
Ciamis. 03 Juli 2015
20
Nirwanaku J
Karya : Yulia N. Fadilah
Sembilan
tiga belas aku bahagia
Syukur
ku anugerahkan dan panjatkan pada rabbku
Yang
senantiasa melimpahkan nikmat tak terbatas
Pemilik
seluruh jiwa hati manusia nan mulya
Setelah ku tergelincir
dalam lantai yang amat licin
Menapaki curamnya cerita
awan liar
Aku dibentangi uluran
tangan indah nan mulya
Kudapati kuterpana
kunamai dia Nirwanaku
Tak
bermaksud ku lampiaskan pada hatiku yang sedang sakit
Namun
melihatmu adalah obat yang nyata untuku
Selebihnya
ku curahkan kenyamananku
Sepihak
ku mengertimu dengan Dia
Terima kasih telah hadir
dalam ceritaku Si Wajah Tampan
Memangku alunan makhluk
yang selalu mengeluh ini
Atas kesabaran yang tak
terbatas
Senyumanmu pancarkan
hatiku semoga kau begitu
Selalu
membuatku kagum
Selalu
membuatku melebarkan mulutku untuk tersenyum
Berbinar
hatiku pada sebutir rasa yang sama yaitu cinta
Aku
jatuh hati padamu tanpa syarat wahai Nirwanaku J
(Sembilan tiga belas)
Ciamis, 03 Juli 2015
21
Sebatas Nama
Karya : Yulia Nurul Fadilah M.
Terarah
pada hidup tanpa keterangan
Simpul
helaian kisah senada beriringan
Aku
mengingat kegelisahan saat itu
Jangan
lelah jika ampunan ingin kau dapati
Seberapa pantas menguji
masa
Berani bertekad
mendekati nirwana
Hanya sebatas nama dipangkuan
sang raja
Keranjang yang sekilas
diangkat kebenarannya
Kelam
aku berucap dengan harmoni
Suasana
kembalikanlah pada semula
Ujaran
jangan menghilang ditelan terang
Tuhan
bantu aku membangun tegar dan tabah
Sebatas nama adalah kenyataan
yang meretas asa
Firasat tak terkendali
adalah hembusan untuk menggenggam
Kelak panorama akan
berujung pada kalbu adam
Makna akan kegundahan
merangkai keemasan
Menepati
jejak yang tak pernah tersampaikan
Menjemput
keharmonisan segelintir kerumunan
Lepaskan
jika itu menyakitkan
Sebentar
lagi aku akan berhenti bermimpi
Ciamis, 01 Agustus 2015
22
Angan Tak Sampai
Karya : Yulia Nurul Fadilah M.
Nirwana
aku sedikit mengoreksi
Sekilas
menangkap bayangmu
Di
balik senyum manja yang tak pernah terulur
Menghadapi
disepanjang sudut pandang histori
Mengerti di kejauhan
sekedar cambuk
Reka ulang spontan
membuat kegundahan mangsa
Lemah sunyi dalam
keterlambatan rasa diri
Aku merasakan itu
tidaaaak
Tak
harus mengandai-andai
Berlaku
untuk semua insan berlindung
Dalam
kefanaan selalu tersembunyi
Aku
mengira mulai faham untu jangka keraguan
Belajarlah pada kilauan
selembut kenangan
Jangan pernah mengira
keras tanpa perkasa
Hiraukan keadaan
sekedarnya perlahn
Tunggu kebahagiaan
menjelajahi dirimu
Beranjak
aku mengerti dirinya
Beranjak
aku paham dirinya
Sepintas
aku tak harus lelah akan dirinya
Gerakanmu
aku apresiasi dengan sangat mengharapmu berubah
Ciamis, 01 Agustus 2015
panjang pisan,,sip,sukses slalu
BalasHapusmakasih :0 anda terus yg coment :P
BalasHapus:D
BalasHapus